Tuesday, December 7, 2010

Naughty Nuri's, BatuBelig, Bali

Saya sukaaaa sekali dengan Naughty Nuri's di Ubud. Grilled pork ribs-nya super enak dan besar, dengan harga yang tergolong murah untuk rasa dan porsinya. Kadang kalau saya kesana dengan teman-teman cewek, kita bisa bagi 2 atau bagi 3 pork rib yang disediakan.

Baru-baru ini (beberapa bulan) dibuka cabang Naughty Nuri's di Batu Belig, Seminyak. Jadilah saya dan pacar pergi kesana untuk mencoba.

Berhubung sudah tertanam rasa enak Naughty Nuri's di Ubud, saya sedikit kecewa dengan cabang Batu Belig ini. Bukannya tidak enak, lumayan sih rasanya. Tapi bumbunya terlalu manis untuk lidah saya. Porsinya pun lebih sedikit dengan yang di Ubud, dengan harga yang lebih mahal (Rp 75.000 belum termasuk pajak dll). Tapi memang nggak pakai ngantri seperti yang selalu saya alami di Ubud. Tapi antrian panjang biasanya berarti warung itu terkenal. Warung yang terkenal kemungkinan besar karena makanan enak dan murah. Ya, nggak?

Untunglah kekecewaan kami tidak berlangsung lama. Setelah main course yang tidak terlalu mengenyangkan, kami memesan sebuah cheese cake. Nah, cheese cake inilah yang membuat saya melayang. Mungkin cheese cake terenak yang pernah saya makan. Dan saya sebenarnya bukan penggemar dessert atau cheese cake. Mungkin yang menyebabkan saya menyukai cheese cake ini adalah karena makanan penutup ini tidak terlalu manis. Ada rasa sedikit asam yang sepertinya disebabkan oleh buah markisa (passion fruit) di topping-nya. Biskuitnya juga enak sekali.

Jadi, kalau kamu ingin mencoba warung ini, kami sangat merekomendasikan cheese cake ini sebagai makanan penutup. Setelah makan pork rib yang manis, cheese cake ini pas sekali untuk menutup hidangan.

Harga: Menengah ke atas
Rasa: Enak (dessert)
Lokasi: Jalan Batubelig 41, Kerobokan Kelod
Jam Buka: 11:00 - 22:00 WITA

Sunday, July 11, 2010

Sate Bali, Echo Beach

Warung atau Café Sate Bali yang terletak di Echo Beach, Canggu, di tengah-tengah menjamurnya venue makan di tepi pantai ini mempunyai pemandangan yang super asyik dilihat. Terhamparnya pantai Canggu dengan bebatuan karang yang menjulang yang sesekali dihempas ombak yang cukup keras membuat mata yang lelah jadi segar. Apalagi saat angin pantai berhembus meniup rambut kita, wuih, nggak ada bandingannya.

Sate Bali menawarkan makanan khas tradisional Bali, walaupun makanan Barat juga tersedia untuk mengakomodasi para turis yang tidak terbiasa dengan bumbu rempah kita. Saat saya ke tempat ini, saya tertarik untuk mencoba sesuatu yang baru. Sup Ikan Bali. Hasilnya? Yah, not bad. Tapi tidak terlalu impressive juga. Rasanya seperti ayam betutu yang diberi air banyak sehingga menjadi sup.

Saya jadi mendapatkan kesan bahwa apapun dengan "bumbu Bali" ditambahkan pada sebuah nama makanan, sebenarnya dibuat dengan bahan-bahan yang persis sama dengan makanan Bali lainnya, dan bahkan mungkin juga dengan proporsi yang sama juga. Yang bisa saya rasakan di sup ikan ini adalah serai rajang, bawang merah rajang, jahe, lengkuas dan teman-temannya. Sekali lagi, rasanya tidak buruk. Tapi agak seret juga di tenggorokan waktu memakannya karena banyaknya bumbu rajang dan bukan halus.

Mungkin untuk teman-teman yang berjiwa petualang, makanan ini bisa dicoba.

Harga: Menengah ke atas, normal untuk kawasan pariwisata
Rasa: Cukup
View: Menakjubkan

Sunday, June 13, 2010

Warung Pili-Pili

Lokasi: Jalan Mertanadi (dekat Penjara Kerobokan)
Harga: agak mahal
Rasa: Lumayan enak

Walaupun namanya warung, tapi yang ini sudah agak bulenized alias kebule-bulean. Design warungnya sih lumayan Bali. Dan ada juga bermacam-macam masakan lokal yang ditawarkan display makanan. Tapi selain itu ada juga pilihan makanan barat seperti Sandwich, pasta dan beberapa macam dessert, yang menurut saya cenderung ke masakan Prancis.

Warung ini buka hanya dari jam 11 pagi sampai jam 6 sore. Terlihat jelas bahwa sasarannya adalah orang-orang atau expat-expat kantoran.

Untuk harga makanan Indonesiannya, hampir sama dengan Warung Sulawesi, nggak begitu lokal, tapi juga nggak begitu bule. Tapi untuk makanan barat, lumayan berat juga untuk kocek lokal. Harga sandwich dan lain-lain berkisar antara Rp 35,000 sampai dengan Rp 50,000 per porsinya.

Saya sempat coba salah satu makanan penutupnya -Crème Brulée (lihat gambar di sebelah kiri) - yang rasanya cukup memuaskan dengan harga yang nggak begitu mahal dibanding yang lain - Rp 15,000. Tawaran yang lebih menarik daripada pancake yang dihargai Rp 20,000 per porsinya.

Saturday, June 12, 2010

Warung Sulawesi

Lokasi: Jalan Petitenget - di depan Warung Eropa.
Harga: Menengah (sekitar Rp 15,000 ke atas per porsi)
Rasa: enak.

Karena saya suka pedas, warung ini adalah salah satu dari warung favorit saya. Makanan yang disediakan umumnya khas Sulawesi. Ada rica-rica, ikan woku, dll. Berhubung lokasinya ada di daerah wisata, harga yang diterapkan juga nggak murah-murah amat. Setiap kali saya makan disana, selalu habis sekitar Rp 25,000 per porsi. Atau saya aja kali ya yang ngambil kebanyakan? :D



Nasi kuning dengan ikan asin pedas dan ikan woku + rempeyek super enak di samping seharga Rp 23,000.
Tapi menurut saya, harganya pas dengan rasanya.

Friday, June 11, 2010

Warung Bakso Dwi Rasa

Lokasi: Jalan Tukad Gangga, Renon, Denpasar

Warung bakso ini cukup ramai dikunjungi. Apalagi waktu makan siang dan makan malam. Tempatnya sederhana tapi cukup sejuk karena ada pepohonan di sekitarnya. Selain bakso, warung ini juga menyediakan soto ayam dan mie ayam.
Dengan harga kaki lima (seporsi rata-rata Rp 5,000), rasa yang dihidangkan lumayan juga. Di atas rata-rata bakso-bakso dorong. Sotonya juga enak.

Tapi untuk saya, daya tarik lainnya adalah warung ini berkolaborasi dengan sekelompok pemuda untuk membangun tempat cuci motor. Jadi kunjungan ke warung Dwi Rasa ini selalu seperti melewati dua pulau dengan sekali kayuh. Motor jadi bersih dan perut jadi kenyang. :)